cinta tanah air, keseharian, renungan, Un-CUTegoRizeT

Merdeka Untuk Apa Saja….


Apakah yang paling menarik dari sebuah Perayaan Kemerdekaan? Bilangan 1 yang kemudian diikuti dengan angka 7? Diskon yang menjamur? Naskah-naskah Pidato yang normatif? Lomba di pelataran rumah? Atau mungkin penggunaan kata “Merdeka” kita yang sebenarnya harus dimaknai kembali?

Pada Minggu (18/8) malam lalu, Simposium secara perdana menyelenggarakan dan menggelar “Opini Mini” edisi ketiga dalam bentuk Mimbar Bebas yang bertempat di Simposium Coffee & Literasi. Opini Mini #3 memuat Topik mengenai “Merdeka Untuk?”, dimana setiap orang yang hadir bisa memberikan opini nya secara terbuka mengenai hal tersebut, yang harapannya berguna untuk saling mengisi mengenai definisi-definisi setiap orang tentang arti Merdeka dan Merdeka Untuk, selain itu Simposium berharap melalui Mimbar Bebas “Opini Mini #3”, masyarakat Probolinggo mempunyai wadah untuk Speak Up tanpa membutuhkan serentetan label-label.

Mimbar Bebas “Opini Mini #3” dibuka oleh moderator kami (Ibrahim & Reza) dengan perkenalan mengenai apa itu “Opini Mini”, mengingat bahwasanya Opini Mini edisi ketiga adalah yang pertama kali dilakukan dalam ruang publik. Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai topik yang diusung pada Opini Mini #3 yaitu “Merdeka Untuk?”. Lalu dilanjutkan dengan mempersilahkan para audience untuk memberikan dan melantangkan Opini nya.

Continue reading “Merdeka Untuk Apa Saja….”

budaya, buku, hobby, pendidikan, sastra, sejarah

98 Kilometer *)


MINIMNYA akses kepada bacaan adalah salah satu alasan minat baca di Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara. Ingatan saya pun langsung melayang pada pernyataan Windy Ariestanty dan Irwan Bajang pada Sabtu (27/7) di Kota Malang, Jawa Timur. Kala itu Windy dan Irwan dikerumuni awak media yang ingin tahu alasan mereka menginisiatori Patjar Merah, festival literasi dan pasar buku keliling.

”Minat baca orang Indonesia rendah itu tidak terbukti dari setiap agenda yang kami kerjakan. Barangkali yang menjadi masalah itu hanya akses literasinya yang tidak merata. Toh, ketika kami buka pada hari pertama, 3.600 orang datang dan rata-rata dari mereka adalah anak muda,” tutur Windy.

Bagaimana tidak, ranking World’s Most Literate Nation yang dikeluarkan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 tersebut menempatkan posisi Indonesia hanya satu setrip di atas Botswana. Fakta itu menyadarkan sekaligus menyindir keberadaan saya sebagai salah satu penggiat literasi di Probolinggo.

Continue reading “98 Kilometer *)”

berita, budaya, pendidikan, penghargaan, sastra, seni

Sastrawan Raih Penghargaan


59625229_10157400310902557_881214176880492544_n

 

PROBOLINGGO – Stebby Julionatan, salah satu penulis asal Kota Probolinggo mendapatkan penghargaan dari Pemprov Jatim pekan lalu. Salah satunya karena berkontribusi banyak di dunia sastra dan menghasilkan karya yang bagus.

Program apresiasi ini adalah upaya dari Pemprov Jatim dan Dewan Kesenian Jawa Timur untuk menyambut prgram 99 hari kerja Gubernur Jawa Timur untuk memberikan dana kehormatan bagi seniman-seniwati Jawa Timur.

Continue reading “Sastrawan Raih Penghargaan”

berita, budaya, buku, cinta tanah air, film, motivasi, pendidikan, penghargaan, renungan, sastra

Tiga Seniman Probolinggo Dapat Apresiasi dalam Festival Harmoni 2019


Dinilai Kontribusinya dalam Kesenian Jawa Timur

.

Stebby Julionatan, Fauzi Rahmadani, dan Robin Hendrajaya. Ketiganya merupakan pegiat kesenian asal Kota Probolinggo yang baru saja mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Stebby di sastra, Fauzi di film, sementara Robi di musik tradisi.

RIDHOWATI SAPUTRI, Probolinggo

.

stebby julionatan - sastrawan terbaik jawa timur

Continue reading “Tiga Seniman Probolinggo Dapat Apresiasi dalam Festival Harmoni 2019”

berita, budaya, cinta tanah air, hobby, kemanusiaan, keseharian, lingkungan hidup, motivasi, pariwisata, pemerintahan, pendidikan, penghargaan, renungan, sejarah

Kevin Jonathan: Hidup Untuk Melayani Sesama


Kecintaan (baca: hobi) manusia bermacam-macam. Dan (manusia) terbaik adalah mereka yang bisa memanfaatkan kecintaannya bagi kemaslahatan umat.

Kevin Jonathan (17), di usianya yang terhitung masih belia, telah menjadi Ketua Umum Komunitas Railfans DAOP 9 (KRD9) –sebuah komunitas bagi para penggila kereta api di wilayah Pasuruan hingga Banyuwangi. Ia mengaku, kecintaanya pada kereta api telah turut mendewasakan pribadinya. Berbagai pengalaman ia dapatkan, mulai dari menumbuhkan sikap kepemimpinan, tenggang rasa dan rasa kekeluargaan di dalam komunitas, hingga kepeduliannya pada sesamanya, pada lingkungan sekitar, dan melatih kemapuannya dalam berkomunikasi.

4b64c8ca-c9bc-4c73-90e3-b37acb121bbf

Di postingan kali ini, saya mengangkat profilnya. Profil anak muda yang karena kegilaannya pada kereta api, mengantarnya sebagai satu-satunya anak muda asal Probolinggo yang diundang oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, untuk buka puasa bersama, Juni 2017 lalu. Tak hanya itu, ia pun sempat bertemu Ignasius Jonan, kala Jonan masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan RI.

Continue reading “Kevin Jonathan: Hidup Untuk Melayani Sesama”

budaya, cinta, hobby, kehidupan, keseharian, motivasi, pariwisata, pemerintahan, pendidikan, penghargaan, renungan, sejarah

Yoke Arifah, MC Segala Bisa


Suka atau tidak, setuju atau tidak, di dunia per-MC-an Kota Probolinggo, nama Oke (biasa dipanggil Mbak Oke) sudah menjadi legenda. Gayanya yang kenes, ceplas-ceplos dan usil menjadikan acara apapun yang ia kemudikan, jadi meriah. Ia benar-benar menjadikan acara tersebut “miliknya”.

253223_577876698900084_1229159005_n

Ya, programer dan penyiar senior Suara Kota ini hapal segala hal yang harus ia sampaikan; apa-apa saja kelebihan produk yang tengah ia bawakan, siapa saja nama-nama undangan yang hadir, sampai hal-hal kecil yang sebelumnnya tak kita pedulikan atau sadari -seperti hari ulang tahun atau zodiak pemilik acara, ia lahap habis semuanya. Hebat kan?

Dan itu semua dilakukannya di luar kepala. Sekali lagi, di luar kepala! Benar-benar tanpa teks. What an amaze!

Jujur harus saya akui, secara pribadi saya banyak menyerap ilmu darinya, terutama ketika saya diwajibkan memandu program siar Laporo Rek!, program yang dulunya ia create dan gawangi. Thank you so much, Sista!

Dan berikut adalah wawancara saya dengan pemilik nama asli Yoke Arifah ini: Continue reading “Yoke Arifah, MC Segala Bisa”

bahasa, berita, bisnis, budaya, buku, cinta, hobby, keseharian, motivasi, pemerintahan, penghargaan, seni

ADIEN GUNARTA, TAKLUKAN DUNIA LEWAT SENI FONTASI


Pemuda berikut yang begitu ingin saya kulik profilnya adalah Adien Gunarta, seorang seniman font asal Probolinggo yang namanya sudah mendunia. Serius! Ya, kalau Anda pernah menyaksikan film Despicable Me, dan mengamati ada salah satu bagian bangunan bertulis Eagle Hair Club, itu adalah font karya mahasiswa semester akhir jurusan Komunikasi, Universitas Airlangga ini.

Sedikit menelusur ke belakang, pertemuan awal kami berlangsung pada ajang pemilihan duta wisata. Dia, Adien Gunarta, tampil sebagai juara pertama, Kang Kota Probolinggo 2012. Tapi jujur, saya tidak begitu terpukau pada prestasinya di sana. Saya terpukau pada pemuda ini ketika menemui dan membaca tulisannya di Radar Bromo yang berjudul Rebelion. “Hmmmm… ternyata dia bisa menulis ya,” ungkap saya saat itu. Tulisan yang di kemudian hari saya minta, dan saya terbitkan dalam bentuk kumpulan cerpen Komunitas Menulis (Komunlis).

Dan kebanggaan itu terus berkembang sampai saat ini ketika melihat beragam kemajuannya yang pesat; ia pernah menjadi tokoh muda pilihan Jawa Pos 2014 lho, termasuk menjadi founder dari bisnis souvenir miliknya, Kacapuri.

foto Adien Gunarta

Continue reading “ADIEN GUNARTA, TAKLUKAN DUNIA LEWAT SENI FONTASI”

berita, cinta tanah air, kemanusiaan, pendidikan, renungan

MARI BELAJAR MENGENAI KEBERAGAMAN


(kepada Yovian Bagas dan orang-orang yang menghujatnya)

 

Mari belajar mengenai keberagaman.

Saya Stebby. Saya bukan pemakan anjing (yang biasanya disebut RW), meski bagi iman percaya yang saya anut, aniing tidak haram untuk dimakan. Saya tidak memakan anjing sebagaimana saya tidak memakan buah durian. Saya tidak suka, meski bagi banyak orang lain mengatakan bahwa durian adalah sang raja buah.

Saya Stebby dan saya menyayangkan kejadian yang menyeret nama sekolah SMAK Mater Dei, Probolinggo dan Seminarium Marianum. (lihat https://www.change.org/p/polres-probolinggo-stop-penjagalan-anjing-sebagai-makanan-di-smak-mater-dei-probolinggo)

.

.

Namun sebelum berkomentar lebih jauh dan ikut menghujat, marilah kita ketahui terlebih dahulu pokok permasalahannya.

Kejadian ini bermulah dari postingan Yovian Bagas (@yovianbagas) dalam akun instagramnya, tertanggal 6 April 2017 dengan ungkapan “Pasukan Jagal Asu”. Video ini menjadi viral ketika salah seorang netizen melaporkannya kepada Animals Hope Shelter . Dalam petisinya di change.org yang saat ini ditandatangani oleh 906 orang, mereka menulis:

“Lagi2 terjadi penyiksaan anjing.

Menurut pelapor ini terjadi di SMAK Mater Dei Probolinggo. Dilihat dari instagramnya mereka begitu bangga bisa melakukan ini. Mereka menyebut diri mereka “Pasukan Jagal Asu.”

Continue reading “MARI BELAJAR MENGENAI KEBERAGAMAN”

berita, cinta, keseharian, pemerintahan

PROFIL TABLOID SUARA KOTA


(terima kasih untuk Munir, Senda, Kholidi dan temen-temen IAI Nurul Jadid yang lain. sekarang Tabloid Suara Kota sudah punya profil. yeay!!!)
.
Tabloid Suara Kota sebagai bagian dari pelayanan informasi pada mayarakat, terbit sejak 2002 –saat itu keberadaan tabloid ini masih di bawah naungan Kantor Infokom. Tabloid Suara Kota terbit sebulan sekali, dengan suguhan berita seputar kegiatan-kegiatan pemkot, meliputi agenda dinas dan instansi terkait.
.
Tabloid Suara Kota rata-rata terbit dengan 24 berita yang disuguhkan dalam 12 halaman, diperinci dalam beberapa rubrik, antara lain: Suara Utama, Suara Sosial Budaya, Suara Hukum, Pengaduan Masyarakat, Jurnalis Warga, Tekno dan Suara Pendidikan.
.
Pada tiap terbitannya, Diskominfo mencetak Tabloid Suara Kota sebanyak 500 eksemplar dan didistribusikan secara cuma-cuma sebanyak 2-3 eksemplar ke setiap instansi pemkot dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Juga ke lembaga-lembaga pendidikan atau sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai menengah atas yang ada di bawah naungan Pemerintah Kota Probolinggo.
.
Di 2013, semenjak tanggung jawabnya beralih dari Bagian Humas dan Protokol ke Diskominfo, Tabloid Suara Kota mengurus legalitasnya. Ber-ISSN 23548886, pendanaan tabloid ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Probolinggo. Sehingga, jika terlupa atau tidak dianggarkan dalam APBD di tahun tersebut, maka tabloid ini tidak dapat terbit.
.
Di samping memberikan informasi pemerintahan, Tabloid Suara Kota juga memberikan kebebasan kepada warga masyarakat, khususnya pelajar, yang ingin menyampaikan kritik dan saran kepada pemerintah dalam bentuk opini, artikel dan tulisan jurnalis warga. Tentunya, dimaksudkan agar pelayanan yang diberikan pemerintah kepada warganya dapat berjalan semakin baik.
bahasa, berita, budaya, buku, cinta, kemanusiaan, keseharian, motivasi, penghargaan, renungan, sastra

Kisah Cinta Melalui Dialog Puisi


oleh: Hermawan Aksan *)

Buku yang ditulis dua orang (atau lebih) bukan hal aneh. Antologi sejumlah pengarang sudah biasa. Satu novel yang ditulis lebih dari satu orang juga banyak kita temui. Tapi buku Biru Magenta ini unik, setidaknya jarang ditemui: kolaborasi dua penulis yang berdialog panjang melalui puisi.

Biru adalah sosok lelaki, sedangkan Magenta perempuan. Kenapa Biru? “Karena Biru adalah langit yang selalu melingkupimu. Langit yang tak pernah lelah atau mengeluh meski terkadang kau menjauh. Pergi. Tak jenak pada ranah mana kau berdiri.” Dan kenapa Magenta? “Sebab akulah Merah yang mengandungmu. Magenta adalah cinta. Magenta adalah luka. Magenta adalah wujud aku dan juga kamu. Sebua kompleksitas penyatuan yang menjelma dalam keluguannya yang muda. Magenta, sinar yang menyala pada kelam biru malam. Magenta, membuat segalanya berbaur dan tertukar.”

Continue reading “Kisah Cinta Melalui Dialog Puisi”