bahasa, berita, budaya, buku, cinta, cinta tanah air, kehidupan, kemanusiaan, motivasi, pariwisata, pendidikan, penghargaan, sastra, seni

KSN Padukan Seni Rupa dan Seni Sastra


tulisan ini diambil dari laman beritasurabaya.net pada kolom Seni dan Hiburan, Sabtu, 30 November 2013:

 

Surabaya, beritasurabaya.net – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Komunitas Susastra Nusantara (KSN) dan arsiSKETur menggelar kolaborasi Seni Rupa dan Seni Sastra, 29-30 November 2013 di Balai Pemuda Surabaya. Ini rangkaian kegiatan Satus Wong Suroboyo Nulis Cerpen pada Mei 2013 yang digagas Heti Palestina Yunani untuk melaunching buku karya Wina Bojonegoro The Soul; Fantasia.

Saat itu dari 100 peserta workshop ada para penulis muda yang kemudian dilatih secara intens oleh Wina Bojonegoro selama tiga bulan. Maka lahirlah 23 cerpen yang ditulis 21 penulis peserta workshop dan dibukukan dalam sebuah antologi cerpen terbitan KSN. Para penulis itu adalah Ayla Putri, Denny Herdy, Didi Cahya, Eko Wardhana, Elde Firda, Enge Rika Lilyana, Ibra Maulan, Ken Hanggara, Machmud Yunus, Nudita Rusdianu, Reffi Dhinar Seftiani, Retno Fitriyanti, Revi Wandini, Rica Susilowati, Stebby Julionatan, Titie Surya, Vivid Habib, Wina Bojonegoro, Wiwik Hafidzoh, Yeti Kartikasari dan Yuke Adiwirawan.

Lalu karya-karya mereka ini direspon oleh 23 sketser anggota arsiSKETur dari Semarang. Dari setiap cerpen yang dihasilkan penulis dibuatlah sketsanya oleh mereka. Seperti yg dilakukan Yudi Mahaswanto untuk cerpen karya Ibra Maulan yang berjudul Tragedi Kendi dengan mengambil lokasi Selat Madura-Kali Mas.. Lalu ada Gadis Persia karya Ayla Putri yang dibuat sketsanya oleh Hening Prabandiono dengan lokasi Terminal Bungurasih.

”Dari cerita itu semuanya kami ambil settingnya atau lokasi dalam ceritanya lalu kami buat sketsanya seperi di RS Jiwa Menur, Ampel, Balai Pemuda, Tugu Pahlawan sampai makam di Lumpur Lapindo,”kata Yudi Mahaswanto, pendiri arsiSKETur.

Gabungan sketsa dan sastra ini lalu digelarlah dalam Workshop Sketsa, Pameran Sketsa ”Surabaya dalam Cerita Kita” oleh arsitek sketser arsiSKETur dari Semarang, dan Laundhing Antologi Cerpen ”Cerita Kita di Kota Kata”.

Pameran dibuka dengan kehadiran Freddy H Istanto, direktur Surabaya Heritage dan Henry Najoan, sekjend Sjarikat Pusaka Soerabaya. Lalu diresmikan oleh kolektor seni rupa Irawan Hadikusumo yang membacakan Lukisan Cerpen karya Ugo Untoro senilai hampir RP 100 juta berjudul Setan yang Menjelma Jadi Agar-Agar.

”Karya ini membuktikan bahwa memang paduan seni rupa dan sastra memang sebuah perjjumpaan seni yang kreatif dan ini tercermin juga dalam Sketsastra,”kata Irawan pecinta seni dari Surabaya.

Usai dibuka digelar workshop yang membeberkan teknik dalam sketsa dan pengetahuan interpretasi karya sastra dalam sketsa, bersama Yudi Mahaswanto (arsiSKETur), LK Bing (Surabaya Urban Sketcher), dan R Giryadi (sketser dan sastrawan). Acara juga diramaikan pembacaan puisi dan cerpen serta pementasan Teater Institut.

Selanjutnya launching buku bersama magician Gangga Mascoditos-Win Magic. Disambung bedah buku karya 21 cerpenis Surabaya dalam 23 cerpen yang bersetting Surabaya, bersama Novita Poerwanto (penulis Cemburu Itu Peluru), dan Irwan Bajang (Indie Book Corner), Sabtu (30/11/2013). Ada juga pentas musik oleh Paperland yang menyanyikan soundtrack buku berjudul Langkah Pertama, musikalisasi cerpen oleh Komunitas Sae Sanget dan penampilan marawis. (nos)

Leave a comment